Rabu, Maret 21

real

surat tentang selembar rupa

:jantoko.a.r

akhir-akhir ini aku seringkali ingin terlalu eksis di kepalamu : menggambar lekuk marahmu, meniup datar tentang kabar yang kau kirimkan, mengeja detik yang tertulis lugas di lembartanganmu yang penuh dengan garis-garis abstrak, juga berbicara tentang angin yang hinggap atau kisah si Spongebob yang tak lagi tinggal di bikini bottom karena ia dikutuk menjadi setangkup batu oleh sang Raja laut Neptunus karena telah menghilangkan Krabby patty dan menggantinya dengan Farewel party di istana bawah lautnya.

ya..aku tahu,... aku terlalu sulit menulis kalimat frontal yang seringkali kau minta, berbicara dengan banyak mata dan menghasilkan deras tanya yang meluap di atas sepertiga malam dan meletakan dada sebelah kiri lalu bersama-sama kita amati keanehannya. seperti halnya kamu yang selalu mengganggapku aneh tentang kebiasaanku mengendus makanan, berbicara sendiri, dan merutuki hal yang tak pernah kau mengerti dari diriku dan kamu begitu ingin masuk mencari tahu bagaimana bisa aku terjebak di sana. tak perlu kamu tenggelam bersamaku justru kamu kuharap selalu berada di depanku dengan pelampungmu sebab kepala ini memang telah jauh lahir dari sana dan besar seperti sebagaimananya. dan memahaminya adalah cukup seperti kamu, aku atau kita memaklumi bagaimana bumi dan bulan memiliki bentuk sama namun mereka adalah sesuatu yang tak sama namun saling bertautan hanya selalu berjalan ke arah yang sama untuk satu bagian terbaiknya.

dan sekali lagi, kali ini, di saat aku memiliki maksud yang sebenarnya bukan seperti ini.. namun kemudian menjadi titik ini. aku hanya tertawa sendiri bagaimana kuasaku bahkan tak pernah sanggup menangkap kendali akan kemudi. jadi yach
kubiarkan saja jika kita pernah saling melempar diam manja untuk pagi yang begitu biasa, atau tiba-tiba menunjuk kotak berisi cokelat basi yang sama-sama kita nikmati saat airmata terasa asin untuk kita rasakan sendiri, aku tak pernah menolak bunga kertas atau boneka kapas yang kau belikan untukku, aku selalu menyempatkan untuk menyimpannya di kotak kaca yang cantik agar aku tahu kamu selalu ada di saat kita tak memiliki apa-apa. dan kita sadar kita bukanlah saling memiliki namun melengkapi.

yachh... mungkin aku lebih mirip dengan wanita tuli yang tak pernah merasa memiliki hak untuk menjadi tuli, tak pernah tau bagaimana cara mengenakan high heels atau sekedar menghiasi pipi dengan blush'on atau mengenakan rok lipit manis yang petunjuk penggunaanya telah di lesapkan di berbagai macam sindiran atau omelan sayang karena aku terlalu enggan mengikuti saran tersebut, karena aku tak pernah ingin merubah kenyamanan akan sesuatu dalam sudut luarku,
aku hanya sanggup bergumul dengan kaos oblong dan jeans yang tidak terlalu belel ya..bolehlah
jika kau mau menyebutnya kusam, dan berteman baik dengan segala macam jaket sweater kedodoran, dan sandal teplek sebagai penghormatan kepada tubuhku yang lebih sering kau panggil *pendek.

jadi intinya mungkin aku ingin berkata bahwa jika sekali lagi kau melihat kumpulan folder berformat .jpeg di elektronik kita yang menyimpan beribu-ribu wajah milik aku dan kamu, aku harap kamu selalu paham dan tak perlu mengamati bahasa yang rumit dari gerak yang tertangkap di sana.
semoga apa yang kau lihat sama denganku : bagaimana kesederhanaan telah menitipkan senyum yang bermakna di lembar-lembar rupa yang berceloteh atas nama kita. see...aku memang payah untuk terbiasa bicara tidak rumit padamu, jadi kalau boleh mohon biasakanlah karena aku dan kamu sebenarnya hanya sebuah sederhana yang memiliki kita saja.
ya...itu saja sebenarnya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger