Kamis, Maret 22

notes

surat kepada: gg. sadewa

yah...
yogyakarta tetaplah kota yang terlalu kekanakan untuk kusebut tua, engkau telah menitipkan cerita yang tak pernah kuseleseikan sebagai prosa dan aku kini telah rela bagaimana jodoh hanya meletakannya di garis itu.
mungkin senja di wirobrajan adalah senja terakhir dalam perjalanan menujumu. dan aku tak hendak melintasi lalu berpapasan dengan gelap yang menyirnakan sebuah pariwara petang yang tak memberi nafas lega pada hela yang tak lagi ingin ku terima. sudut yang terlalu melelahkan untuk ku buang dalam lawatan kali ini. maka ku biarkan saja yogyakarta menjadikan aku sebagai kawan, pada aroma tanah basah jalan wirobrajan.


ini bukan tulisan permohonan, kerinduan, atau segala yang memaksa engkau ada di sini, ini hanya surat cerita bagaimana yogyakarta menemukan tubuhku lagi. yah...pulang ke kota ini aku seperti mendapatkan berlembar-lembar foto yang meletakan senyum pada rindu yang tak lagi serupa engkau macam lalu dan aku menjadi abadi di lajur jalan nostalgia persimpangan malioboro, aku tak hendak lagi mencari silaumu yang melenakan..aku telah menyimpanmu di ribuan debu yang terbang dan dengan saputangan berwarna biru, kacamata hitam dan swater abu-abu tebal aku menolakmu menerpa pada kulit ringkih yang terlalu getas akan ingatan.

pada papan penunjuk arah, mata panah menujumu telah kuhapus, kubiarkan kaki ini tersesat ke pusat kota yang tak perlu lagi kujumpai nama, tanda, jejak yang memaut titikmu di sana. ku ingkari janji yang telah kusabdakan pada tugu kranggan dan stasiun tugu beberapa purnama lalu ketika aku menyerahkan butiran-butiran kristal di dinding putih sepanjang jalan kota tua ini bahwa aku telah meniadakan engkau di daftar kenangan yang ku tanami dengan reronce melati dan lilin beralaskan kaca.

ku eja lagi tapak-demi tapak di mana aku pernah mengenal semua ini hanya seperti ini, tanpa ada sesuatu yang menjarah ingatan milikku karena waktu yang melindap di salah satu kedipannya.

dan kali ini aku hanya aku yang berada pada yogyakarta yang memilikimu sebagai tuanmu,
bukan dan tak hendak lagi memiliki sedikit saja ingin engkau yang memiliki aku di yogyakarta.
karena disebrang jalan sana, aku telah melengkapi sesosok sebagai tuan sebagai tujuan mimpi.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger