Kamis, Mei 2

Nol

Hai sayang
Saya tahu ini tidak sepenuhnya salah, mungkin ini bisa di sebut berkah.
Andai saja saya bisa telanjang di antara ribuan mata, mungkin saya akan bisa menikmatimu.
Saya terlalu berlumpur dan kamu terlalu bercahaya. Apa saya mampu menggandengmu dalam lingkar norma yang penuh suara duniawiah.
Lagi-lagi saya terlalu cingis untuk menjadi berbeda tersebab langkah saya sendiri.
Saya minta maaf.

Rabu, Mei 1

Notes mei

Saya selalu membencimu, karena saya tahu kamu tak pernah menyukai saya.
Terkadang saya benci harus membencimu karena pada akhirnya saya harus memaklumimu karena menurut mereka kau tidak lebih dewasa dari saya meski kau terlahir lebih awal dari saya.
Sejujurnya saya benci mendengar kalimat-kalimat klise yang hanya makin membuat tumpukan emosi yang harus saya hilangkan sedikit demi sedkit dengan ketidakperdulian. Tapi apa saya bisa ?
Apa saya bisa menutup setiap pintu kebencian jika mereka hanya perduli dengan ketidakdewasaanmu sedang saya harus menomorsatukan pemakluman yang sudah lebih dari cukup menurut sudut saya.
Apa yang berbeda dari saya ? Bukankah saya dan kamu sama-sama mengalir dari mereka?
Bagian mana yang tidak bisa membuatmu sama seperti saya ?
Saya bahkan bisa lebih dari kamu? Saya sombong menurut kamu ? Jangan lihat sombong saya, itu mungkin hanya perasaan yang terbentuk dari dirimu sendiri. 
Jika itu yang kau rasa, sekarang saya minta tolong perhatikan segala bukti, urutkan saja bagian mana yang menurutmu saya berlebihan ? Coba utarakan pada saya.
Apa kamu pernah merasakan yang saya rasakan ?
Saya bisa jawab tidak dengan tegas!
Kenapa ? Karena saya buktinya, Saya bukti dari segala yang putaran waktu yang tak pernah kamu coba.
Yah dan saya berani jamin kamu tak akan pernah bisa hidup semacam saya.

Kamis, April 25

surat cinta kepada apa saja; kenangan, benda, dan seraut wajah

Kepada: Si Beludru Merah

Saya tahu dengan pasti surat cinta ini tak akan pernah kau baca, tapi saya tahu pasti kenapa saya harus menuliskan surat pertama dan mungkin terakhir untukmu.
Sudah 6tahun dengan siklus musiman, kamu selalu tampil menemani saya ketika berpelukan dengan Tuhan.
Tak selalu memang, adakalanya saya menggantikanmu dengan yang lain tapi rasanya kamu yang paling saya cinta.
Meski kau paling tebal di antara lainnya, tapi saya selalu menyediakan tempat khusus untukmu tidak perduli repot, buat saya kamu paling cantik dan kamu paling menawan hingga selalu saja membuat saya terpesona dengan warna dan rupa yang kau miliki.
Saya selalu lebih percaya diri ketika beralaskan kamu ketika melakukan ritual sakral dan rasanya nyaman terasa berbeda.
Mungkin saya bukan termasuk umat yang taat beragama, saya cuma umat yang bertuhan dan sedang terus berusaha lebih dekat dengan Tuhan saya, ditemani kamu si beludru merah :').
Temenin saya biar makin rajin, biar kamu makin lecek juga biar nanti saya ganti yang baru :)) just kidding kok.
Kamu yang terbaik yang selalu mengingatkan saya betapa kita harus pasrah dan selalu berserah di hadapanNya.

Sepisan maning makasih yak peluk cium buat kau.

surat cinta kepada apa saja; kenangan, benda, dan seraut wajah

Kepada: Waktu

Heii... apa kabar kau ?
Semoga selalu dalam keadaan baik mengisi relung nafas yah :)
Romantis atau tidak anggap saja ini surat cinta atau surat penyataan bukti eksistensimu yang tinggi terhadap ruang milik saya di dunia ini ya...

Lepas dari apapun bagi saya kau adalah karunia yang entah sampai kapan saya miliki, maka dari itu saya ingin kau tahu sesering apa saya jatuh cinta kepadamu.
Yah jatuh hati kepadamu itu kurang lebih sama dengan sesering saya membencimu.
Semudah saya memujimu maka semudah itulah saya mencacimu dengan efek yang berbeda ketika persoalan tentang tepat dan tidak tepat meretas di perjalanan kita. Yahh seperti itu saja menurut saya :')

Bagi saya kau adalah dasar dari semua pengharapan. jadi saya minta pertimbangkanlah saya untuk kau cintai dengan sebaik-baiknya sampai kau menghabisi saya nanti.
Di sisa saya ini, saya akan mulai lebih baik lagi agar tumbuh dalam Syukur bersamamu dalam manis ataupun pahit :')

"Cheers untuk sekarang dan selama kau inginkan saya"

(*parodi garing yang klise) (*berharap itu kan tidak dosa) (*dan kata-kata itu sebuah doa) (maka Amiiiinnnnnnnnnnn kan saja)

Rabu, April 24

surat cinta kepada apa saja; kenangan, benda, dan seraut wajah

Dear...Semarang

hai...kota langit merah :) apa kabarmu malam ini ?

semoga semakin remang semakin lengang dan semakin tenang.

ini surat cinta pertama saya, dan di kali pertama ini entah kenapa saya ingin menuliskannya untukmu.
ahh mungkin karena baru sekalinya saya jatuh cinta tanpa terpaksa pada sebuah kota,
hanya dengan memandang langit merahmu dari teras kostan ketika menunggu seseorang, sekedar merenungkan persoalan hidup sembari bertukar tawa bersama tetangga kamar atau ibu kost, atau pada perjalanan ketika pulang lembur.

terkadang saya juga menikmati kesederhanaamu dengan berkeliling pada malam-malam hari mencari cerita di angkringan barito, air mancur tugu, kota lama, pintu seribu, stasiun tawang, lesehan gombel, martabak setiabudi, pempek gajahmungkur, nasi goreng surabaya, penyetan ngaliyan dan segala lainnya yang dengan mudah terlupa oleh otak lemah saya.
saya belum pernah merasa serindu ini pada kamu, kota yang tak pernah terlihat indah di siang hari untuk mata saya.
namun jika malam tiba di balik pengap dan hibuk udara, kau ternyata memiliki sisi yang romantis yang sering saya temui di beberapa sudutmu, saya menemukan pemandangan lembah kunang-kunang dan ini rahasia kita saja, ya rahasia antara saya, kau dan dia milik saya.
ahh.. tahukah betapa kau tampak mengagumkan ketika berjarak (:
semoga kamu tidak keberatan jika surat ini tidak terlalu indah karena saya memang tidak ingin menggambarkan bagaimana rautmu.

saya hanya merasa jatuh untuk cinta dengan kesederhanaan yang tercipta ketika saya berpikir untuk tidak mudah cinta kepada kamu; sebuah kota kusam yang menggairahkan untuk mencipta kenangan indah bagi sepasang kaki mungil yang menyanggah dunia kecil di kepalanya.
sudahh cukup itu saja yang ingin saya katakan, semoga kau sekarang semakin menawan, dan saya akan selalu kembali untuk memelukmu lagi dan lagi. sekedar mengintip manisnya perjalanan atau mengulang beberapa kenangan di salah satu sudutmu.

selamat malam kota langit merah.
saya rindu pada tumpukan ingatan yang merajalela di sudut pelupuk mata saat ini.:D


Jumat, April 19

Notes

Dan lalu rasa itu telah menjelma sebagai sarang laba-laba
yang kumuh yang mengganggu
Dan lalu rasa itu telah jauh dari telanjang mata
hanya tersemat dalam pejam mata dan desir penyesalan.
Dan lalu catatan itu telah mencari kepulangannya sendiri di dalam kesunyian tanpa menyertakanku di sana.
Hanya menyisakan isak yang kubungkus dalam kesetiaan.
2011

 
Powered by Blogger