Minggu, April 15

notes real

Perempuan itu


2007
Aku menyukainya dan berharap bisa mencintainya namun dia sedang berjodoh, jelas bukan denganku dan aku tak berhak merebut kebahagian yang tumbuh di matanya di setiap manis senyumannya. 
Bagiku Ia tidaklah harus kumiliki, karena dengan memandang dari kejauhan mengetahui ia tampak begitu bahagia maka dengan itu saja ia telah memberikan kebahagian bagi dadaku yang sedikit terbungkus getir yang tak perlu aku pikir.

Lalulintas bumi memberikan kami perpisahan tanpa kesan tanpa pesan. 

Yah begitu saja tanpa suatu apa-apa. 


2010
Sama seperti kami berpisah mengikuti arus nasib tanpa pertanda apa-apa, kami pun bertemu kembali tanpa sengaja di salah satu belahan bumi yang memeluk kami. 

Seperti menemukan kepingan dada yang tertinggal di masa lampau, aku menemukan dan mengikutinya. Ia dengan mata berbeda yang tak lagi bisa kubaca dan tak berharap bisa membaca. Hanya saja ada keinginan untuk terus berada pada pijakan sama dan mengulurkan tangan untuk saling membagi apa yang telah kami tinggal ketika saling tak bertaut rupa di sepanjang enam musim ini. 

Kami melalukan perjalanan sekedar, diskusi yang melebar dari hal berawal huruf A sampai Z. 
Berbincang tentang teka-teki otak, hati,  hingga soal sampah.
Kami begitu terbuka untuk saling berbagi pundak, saling berbagi segelas air putih yang memberi rasa jernih bagi segala kerumitan hal yang tengah kami topang.
Tersebab kita berawal dari bukan apa-apa dan tak memiliki apa-apa hingga kita tak perlu menjadi siapa-siapa cukup sebagai diri kami masing-masing ; dia dan aku. 

Titik yang memberi nilai lebih ketika kami bercakap jujur tentang jalur bernasib kembar yang tak kita sangka. Kemudian kami sering saling bersorak kesal ; melepaskan lelah perihal cerita hati. Lalu ber-euforia rasa kepedihan tentang kesamaan perbedaan yang telah memberikan ruang sesak di dada milik kami masing-masing saat kini. Aku tak pernah menduga tentang hal ini. Kami sama-sama bersedih tapi kami tertawa karena tuhan meretaskan hal yang mirip pada kami yang sama-sama tengah mencari ujung jawab. 

Hingga perlahan namun pasti aku menyadari bahwa cerita tentang dirinya di masa lalu masih kumiliki dan tersimpan rapi. Aku memutuskan untuk meneruskannya dengan memilih jalan mengakhiri perbedaan yang mengikatku dan berusaha mengejar ia yang memiliki begitu banyak persamaan denganku, hanya dia yang mampu membacaku lebih dari lainnya.

Meraih kesempatan yang Tuhan tandakan dengan segala kebetulan yang harus kunalar, bahwa untuk kali ini aku tak boleh lagi kehilangan dia untuk kedua kalinya. sosok yang memberikan dengan cuma-cuma perasaan suka sejak pertama kali melihatnya dan memberi perasaan jatuh cinta yang tak berharap sia-sia saat menemukannya lagi dia di kesempatan kedua ini.

Bagaimana bisa ini semua terjadi ? Itu selalu entah. Jodoh adakah yang pernah tahu selain Sang Pencipta. Kami hanya berjalan ke masa yang berada di depan kami ; Bersama.



2012
Katanya : Hanya engkau orang yang bersedia aku ikut sertakan sebagai Alien, dan melengkapi ke-Alienanku didalam hidupmu yang telah memberi hidup padaku.

Aku : Hanya engkau yang mampu melengkapi aku sebagai Satu. Sebab  adalah engkau Setengahku.



limabelas april duaribuduabelas > J.A.R



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger