Minggu, Juli 10

aku dia dan kereta

kami duduk di bangku lusuh penumpang di tubuh stasiun
memandang percakapan; langit merah dan kereta
negeri awan masih entah, tersimpan dalam selaput manja angin

tiba alunan tanda; sebentar lagi dia datang …
bersiaplah..

kilas raut sebuah kaca jendela panjang
penghuni  pada sebuah gurat gelap dan berisik derak rel
penggalan sebuah carut layar tertangkap …

kemudian…
yang kemudian ..
menyusun replika bayang berlalu…
menjauh

lalu ada tanya menyusup di balik jejak lengang kepergiannya
“kapan tiba kita memuaikan sajak kotak ini ?”  tanyamu,
“mungkin ketika pijak bukan soal jarak dan langitmu menyediakan bulan separuh,
 mungkin itu cukup meyakinkan waktu supaya aku dan kamu usai..” jawabku.

sampai pada dini sebuah pagi yang belum pagi
mataku merapalkan dingin dalam sebuah embun
terjerat ingatan………

“dia masih saja menjelmakan kamu dalam cedera, tak apa…
aku akan terus membalutmu dengan sajak sederhana
; tentang apa saja yang memiliki bahagia” bisikmu dengan sebingkai getir.



:07 juli 2011
*jikustik  - aku dia dan kereta



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 komentar:

Posting Komentar

 
Powered by Blogger